Facts About Wisata Jepara Revealed

Aku hirup aroma tempiknya dalam dalam…mhhh haruuuum banget melebihi semua madu. Lalu aku menciumnya dan memainkan bibirku di tempiknya yang basah terus lama lama lidahku sudah menyusuri tempiknya.

Orang tuanya baru tiba di rumah setelah agak malam. Merekapun terjebak macet karena hujan dan banjir. Karena sudah lama tidak bertemu, membuat suasana menjadi begitu meriah. Ketika bertemu Frida, dia segera merangkul saya dan menciumi kedua pipi saya. Saya juga menyalami suaminya dan dia tersenyum dengan senyuman khasnya sambil mencium kedua pipi saya. Saya juga membalasnya dengan ciuman di pipinya.

“Shhh akhh teruushhh ttaaaa” kataku lalu…croot croot crot crot pejuhku menyembur dalam mulut Ita.

Tiba tiba terdengar suara pintu di ketuk, saya menjawabnya dan ternyata Aris yg mengetuk. Dia membuka pintu pelan pelan dan sedikit agak ragu, terus saya suruh masuk dia ke kamar. Aris masuk dan hanya berdiri di dekat pintu.

Setelah itu saya sudah tidak ingat lagi kejadian selanjutnya dan tidak ingat lagi urut urutannya. Pokoknya waktu itu terus kami saling memulai permainan yg mengasyikan. Yg masih ingat dan terkesan ketika Frida dan saya ber posisi 69, dia terlentang di bawah dan saya diatas seperti anak bayi merangkak, dan suaminya berlutut tepat dia depan saya, penisnya diberikan ke saya dan saya melakukan oral, terasa begitu keras dan tegang di dalam mulut.

“Slumber…sleepp..cluup…cluup” irama kanthuku membuat Anggi masturbasi dengan memasukkan dua jari mungilnya ketempiknya yang sekarang telah membesar itu

Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan saat berlibur di pantai. Jika bukan kita, siapa lagi yang merawat kebersihan dan keindahan pantai di Indonesia.

Saya sendiri masuk ke kamar Aris dan menuju kamar mandinya. Ternyata celana dalam dan bra saya belum kering, sayapun terus mandi saja di situ. Ketika mandi dan menyabuni badan, saya masih merasakan payudara saya kencang dan puting saya terus mengeras seperti kemarin.

Saya sama sekali tidak bereaksi, malah membiarkan tangan Frida memainkan payudara saya. Pada saat itu saya masih ingat, suami Frida menoleh ke kami berdua dan pandangan matanya beretemu dengan mata saya saling memandang.

“Ta sekarang kamu gantian yang rasain” kataku lalu aku mencium tempiknya lalu aku jilat bibir tempiknya (tempiknya putih bersih belum ada bulunya sama sekali dan berbau sedap cairan kewanitaanya). Aku menjilat,mencium,melumat sampai cairan Ita jadi habis semua.

Istri pertamanya kalau menurut suami saya, sudah tidak ada karena sakit. Saya sendiri tidak pernah menanyakan soal itu ke Frida karena segan untuk menanyakannya. Frida sendiri baru berumur sekitar awal tiga puluhan, agak jauh jaraknya dengan suaminya.

“Shhh mbak makasih yah enak sekali, aku kapan kapan mau kunjungi situs lagi” kataku meremasi pentilnya yang sudah keras.

Lalu aku ikutan duduk dan memeluk Anggi yang sedang duduk dikursi ruang keluarga itu. Aku memeluknya dari belakang karena Anggi duduknya membelakangiku. Tanganku langsung hinggap dipentil Anggi dan meremasnya pelan pelan.

Kemudian saya tanya tentang orangtuanya. Ternyata mereka sudah pergi kerja dan sengaja tidak membangunkan saya. Aris hanya dipesani oleh ibunya untuk nanti mengajak sarapan pagi saya dan menemani saya sampai supir saya menjemput.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *